“Bagaimana orang yang bangkrut itu?”
Itulah satu-satunya materi yang aku inget dari bermacam-macam materi yang disampaikan oleh khatib Shalat Jum’at tadi siang. Yap, bagaimanakah orang yang bangkrut itu?
Pak Khatib cerita, pertanyaan itu dilontarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya. Saat itu para sahabat menjawab dengan jawaban yang hampir sama. Yaitu “orang yang tidak punya dirham (mata uang Arab)”, “orang yang tidak punya rumah“, “orang yang tidak punya harta“.
Tapi Nabi Muhammad menganggap jawaban itu kurang tepat. Kemudian Beliau mengatakan, “Orang yang bangkrut adalah orang yang meninggal dengan membawa banyak pahala dan amal kebaikan, namun selama hidupnya suka mencela, menggunjing, menyakiti, dan memfitnah orang lain”
Kenapa begitu? karena pada saat manusia di hisab nanti, apabila selama hidupnya suka melakukan dari apa yang disebut diatas, maka segala pahala dan amal kebaikannya akan diberikan kepada ORANG YANG DISAKITI.
Nah, apabila orang yang disakiti itu jumlahnya banyak, dan jumlah pahala dan amal kebaikan yang dipunyai sudah tidak mencukupi lagi, maka tanpa ampun lagi.. Langung dilempar kedalam api neraka. Sia-sialah sudah shalat 5 waktu, naik haji, bayar zakat, memberikan shodaqoh, dan menyantuni anak yatim. Semua pahala dari semua amalan itu hilang untuk ditransfer kepada orang yang disakitinya.
Jadiii… Mari… Kurangi dan Hilangkan sifat-sifat seperti itu.
*sotoy mode ON*