{"id":895,"date":"2023-12-01T13:23:32","date_gmt":"2023-12-01T06:23:32","guid":{"rendered":"https:\/\/www.yogie.id\/?p=895"},"modified":"2023-12-02T08:47:52","modified_gmt":"2023-12-02T01:47:52","slug":"leadership-5-hal-yang-perlu-disiapkan-ketika-jadi-manager","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.yogie.id\/895\/leadership-5-hal-yang-perlu-disiapkan-ketika-jadi-manager\/","title":{"rendered":"Leadership: 5 Hal yang perlu disiapkan ketika jadi manager"},"content":{"rendered":"\n

Beberapa minggu lalu saya sempat mengikuti semacam kelas yang judulnya cukup menjanjikan, yaitu membahas hal-hal yang perlu disiapkan ketika kita ditunjuk untuk menjadi seorang manager. Role manager disini tidak selalu berhubungan dengan karir ya, tapi bisa jadi dalam segala hal. Intinya ketika kita diminta untuk membawahi beberapa orang atau dipercaya menghandel tim, maka kita sudah bisa disebut sebagai seorang manager.<\/p>\n\n\n\n

Sayangnya, beberapa jam setelah mengikuti kelas itu pembahasannya menjadi membosankan. Isi materinya lebih membahas pengalaman si pematerinya yang penuh dengan priviledge (timnya sudah ada, sistem sudah berjalan) sehingga seakan-akan apapun yang dia lakukan terasa mudah, padahal sebetulnya susah untuk dilakukan bagi orang-orang yang sedang merintis sebagai manager. Ya, akhirnya saya tinggalkan kelas itu hahaha.<\/p>\n\n\n\n

Saya, atau beberapa orang diluar sana mungkin sedang mengalami hal yang sama, yakni sudah lama menyandang titel sebagai manager tapi merasa kurang maksimal dalam kesehariannya. Biasanya ini disebabkan tiba-tiba ditunjuk menempati role itu karena memang struktur organisasinya yang memaksa itu terjadi, bisa dibilang jadi manager karbitan.<\/p>\n\n\n\n

Apakah ini salah? tentunya tidak dong, ini merupakan sebuah kesempatan. Saya sering melihat anak muda yang sudah menyandang titel manager bahkan mereka lebih muda ketika dulu pertama kali saya menyandang titel itu. Tapi saya yakin, saya tau apa yang mereka rasakan sebenarnya hahaha.. <\/p>\n\n\n\n

Nah, saya sedang membaca buku yang cukup bagus, judulnya “The Visual MBA<\/a>“. Buku ini pada halaman awal saja sudah membuat saya jatuh hati, sebab dia langsung membahas topik Leadership. Seingat saya ketika kuliah tidak pernah diajarkan mengenai topik ini, atau mungkin pas saya nggak masuk ya haha.. Kayanya dulu pernah diajarin ini justru ketika ikut organisasi, tapi ya belum terlalu dianggap serius.<\/p>\n\n\n\n

Oke, kita ke materinya. Menurut Pak Jason Barron sang penulis The Visual MBA ini, untuk mempersiapkan sebagai manager ada pondasi yang harus disiapkan. Btw, di buku ini peran manager itu lebih berfokus sebagai leader ya, makanya temanya adalah Leadership, tapi menurut saya ini bisa dilakukan bagi kita yang baru atau sedang menjadi manager, supaya gaya kepemimpinan kita menjadi lebih inspiratif.<\/p>\n\n\n\n

\n

Kepemimpinan lebih dari sekadar manajemen. Ia menginspirasi perubahan dan meningkatkan hasil melalui siapa Anda dan bagaimana Anda memotivasi yang lain.<\/p>\nJason Barron<\/cite><\/blockquote>\n\n\n\n

Seorang manager yang baik adalah, selain bisa mengerjakan tugasnya dengan baik, dia juga mampu untuk menginspirasi dan memotivasi timnya untuk mau berjalan bersama-sama mencapai tujuan. Terdapat 5 hal sebagai pondasi untuk mencapai itu semua. <\/p>\n\n\n\n

\"\"<\/figure>\n\n\n\n

Table of Contents<\/h2>